Pendudukan Jepang Di Indonesia: Latar Belakang, Dampak, dan Faktor Kedatangan Jepang
Pendudukan Jepang di Indonesia – Indonesia pernah dijajah oleh negara lain salah satunya adalah Jepang. Tentu Anda masih ingat bahwa Jepang ini mudah sekali menguasai daerah Asia Timur dan juga Asia Tenggara termasuk di Indonesia.
Hal itu karena Jepang berhasil menghancurkan pangkalan Angkatan laut Amerika Serikat dan juga Pearl Harbour di Hawai pada tanggal 7 Desember 1941. Yang melatarbelakangi pendudukan Jepang di Indonesia berhubungan dengan Perang Dunia II dan menunjang keperluan perang.
Jepang mengeluarkan semboyan gerakan 3A sebagai pengakuan saudara tua yang mana menjadi tipu muslihat supaya bangsa Indonesia bisa mau menerima kedatangan bala tentara Jepang.
Memang pada awalnya kedatangan bangsa Jepang ini disambut hangat oleh bangsa Indonesia namun dalam kenyataan Jepang tidak jauh berbeda dengan negara imperialis yang lainnya.
Sejarah Pendudukan Jepang di Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan SDA seperti minyak bumi dan gas, sampai berbagai logam mahal seperti emas, perak, tembaga, nikel, timah dan juga batubara.
Saat itu Indonesia dibawah penjajah Belanda. Di tahun 1940 Perang Dunia Ke-2 ini berkecamuk. Belanda diduduki oleh Nazi dari Jerman dan statusnya siaga.
Kekayaan alam di Indonesia ini dikuasai oleh Belanda kemudian ekspor Jepang dialihkan ke Amerika Serikat dan Inggris. Hal ini yang memicu Jepang masuk ke Indonesia.
Jepang merencanakan pemenuhan batu bakar untuk perang. Jepang juga ingin menaklukan Asia Tenggara dalam ekspansinya.
Juli 1942 ini Soekarno menerima tawaran Jepang. Tawaran tersebut adalah untuk mengadakan kampanye publik dan juga membentuk pemerintahan.
Hal ini bisa memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta dan juga para kyai didekorasi oleh kaisar Jepang sangat bervariasi tergantung dengan bagaimana seseorang hidup dan juga status sosial mereka tersebut.
Bagi yang tinggal di daerah dianggap penting di dalam peperangan, mereka akan mengalami siksaan, terlibat dalam perbudakan seks dan juga penahanan sembarang bahkan hukuman mati. Selain itu juga rentan terhadap kejahatan perang yang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia menjadi target sasaran dalam penguasaan Jepang.
Tanggal 11 Januari 1942, tentara Jepang dan angkatan laut berjumlah 20 ribu orang mendarat di Kalimantan Timur, tepatnya di pantai Timur Tarakan.
Kemudian terjadi pertempuran sengit antara Belanda dan Jepang. Singkatnya Maret 1942 Belanda dikalahkan Jepang. Masa pendudukan Jepang di Indonesia 3,5 tahun yaitu sampai 1945.
Latar Belakang Pendudukan Jepang di Indonesia
Di Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang. Sebenarnya sampai akhir 1940 ini militer Jepang tidak menghendaki melawan beberapa negara sekaligus.
Pada pertengahan tahun 1941 Jepang melihat jika AS, Inggris maupun Belanda ini harus bisa mereka hadapi sekaligus. Terutama jika mereka ingin menguasai sumber daya alam yang ada di Asia Tenggara. Terlebih lagi Amerika ini akan melancarkan embargo minyak bumi yang sangat mereka butuhkan baik itu untuk industri Jepang maupun untuk keperluan Perang.
Admiral Isoroku Yamamoto sebagai panglima Angkatan Laut Jepang mengembangkan strategi perang yang begitu berani yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armada untuk dua operasi besar. Angkatan laut yang dikerahkan oleh Jepang ini mencakup 6 kapal induk dan10 kapal perang.
Angkatan laut Jepang juga mengerahkan 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan. Ada juga 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta 2.274 pesawat tempur sehingga armada begitu kuat.
Pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang akan melakukan penyerangan mendadak. Fokusnya basis Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor. Lokasinya berada di kepulauan Hawai. Kekuatan Jepang kedua adalah sisa Angkatan Laut yang dimiliki dimana mendukung Angkatan Darat di dalam Operasi Selatan yaitu menyerang atas Filipina dan juga Singapura baru kemudian dilanjutkan ke Jawa.
Kekuatan yang dikerahkan Jepang ke Asia Tenggara ini adalah 11 Divisi Infanteri. Selain itu mereka didukung oleh 7 resimen tank dan juga 795 pesawat tempur.
Operasi yang telah direncanakan oleh Jepang ini harus bisa selesai dalam waktu 150 hari. Yang menjadi pemimpin armada adalah Admiral Chuichi Nagumo kemudian menyerang Pearl Harbor.
Perang Dunia II ini ada di dua benua dimana Nazi dari Jerman melawan pasukan Sekutu. Sedangkan di Asia Jepang juga melawan sekutu. Jepang memiliki paham fasisme dan ingin menguasai negara yang ada di dunia.
Perang Dunia II mulai pada 8 Desember 1941. Jepang bergerak sangat cepat kemudian masuk Indonesia. Saat Pearl Harbor diserang, Belanda mengumumkan perang dengan Jepang.
Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak bagi bangsa, sama seperti dengan bangsa penjajah sebelumnya seperti Belanda, Portugis, Spanyol, Inggris dan sebagainya. Meski hanya 3,5 tahun namun dampaknya sangat terasa.
Indonesia diselimuti penuh dengan derita namun bukan berarti bangsa Indonesia tidak mendapatkan apa-apa dari pendudukan Jepang di Indonesia.
Dampak positif
Dikutip dari Sejarah Pergerakan Nasional (2015), dampak pendudukan Jepang di Indonesia ada negatif dan positif. Dampak positif dan juga negatif inilah yang harus masyarakat dan bangsa Indonesia ketahui agar jiwa nasionalisme bertambah. Simak beberapa dampak positif pendudukan Jepang di Indonesia berikut ini:
- Boleh menggunakan bahasa Indonesia
Saat Jepang mendarat di Indonesia pada tahun 1942, Jepang ini melarang penggunaan bahasa Belanda dan semua hal yang berbau Belanda. Jepang ini memiliki dalih jika mereka ingin membebaskan Indonesia dari imperialisme Belanda dan juga negara-negara yang ada di Barat.
Positifnya Jepang mendukung anti Belanda sehingga membuat nasionalisme bangsa Indonesia terbakar. Dengan menggunakan bahasa Indonesia ini Indonesia memiliki bahasa nasional yang diterima di berbagai daerah.
- Pendirian Kumiyai
Kumiyai menjadi badan yang bisa memenuhi kebutuhan pokok rakyat. Belakangan ini Kumiyai digunakan Jepang untuk mengeruk hasil bumi. Sayangnya sistem yang diterapkan Kumiai ini berkembang menjadi koperasi yang masih diterapkan di Indonesia hingga saat ini.
- Penetapan jenjang sekolah
Dampak positif pendudukan jepang di Indonesia adalah penerapan jenjang sekolah berdasarkan dengan kelas sosial yang dijalankan oleh pemerintah Hindia Belanda. Gantinya adalah Jepang ini menerapkan sekolah yang mana setara untuk semua dengan 12 tingkatan. Jenjang tersebut untuk SD 6 tahun, SMP dan SMA tiga tahun lamanya.
- Pembentukan strata sosial
Jepang membentuk strata masyarakat sampai paling bawah yang disebut dengan RT atau Rukun Tetangga dimana disebut dengan tonarigumI. Pembentukan ini dimaksudkan untuk mengawasi dan juga memata-matai aktivitas politik rakyat. Tonarigumi ini meliputi 10 keluarga di dalam satu pemukiman dan satu pedesaan. Dalam satu pedesaan ini ada beberapa tonarigumi. Saat ini tonarigumi ini dikenal sebagai RT atau rukun tetangga.
- Pertanian line system
Jepang ini memang memaksa rakyat untuk menanam komoditas yang berguna di dalam peperangan. Untuk membuat cocok tanam efisien, Jepang ini mengenalkan line sistem yang lebih efisien dan juga menunjang produktivitas yang tinggi.
- Pembentukan BPUPKI dan PPKI
Ketika Jepang semakin terhimpit di dalam peperangan, Jepang ini membutuhkan dukungan rakyat Indonesia yang lebih kuat. Untuk sebab itu Jepang menjanjikan kemerdekaan yang akan diberikan ke rakyat Indonesia di suatu hari nanti.
Untuk memenuhi janji tersebut, Jepang membentuk BPUPKI yang mana singkatannya adalah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau yang biasa disebut dengan BPUPKI.
Jepang ini juga membentuk PPKI atau yang disebut dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. BPUPKI dan PPKI hasil bentukan dari Jepang ini kemudian yang merumuskan Pancasila yang aman menjadi dasar negara serta UUD 1945 dan juga peraturan hukum tertinggi yang ada di Indonesia.
- Latihan kemiliteran
Segi positif di bidang militer pada masa pendudukan jepang di Indonesia masyarakat dilatih pendidikan militer seperti ketentaraan, pertahanan dan keamanan. Jepang ingin memanfaatkan sumber daya manusia seperti anak-anak, remaja sampai dengan perempuan ini untuk kebutuhan perang dan dilatih militer. Para pemuda juga diberikan senjata dan disiapkan sematang mungkin untuk perang. Latihan ini akan berguna kelak jika Belanda berusaha menguasai Indonesia kembali setelah kemerdekaan. Organisasi militer bentukan Jepang adalah PETA dimana menjadi cikal bakal TNI.
- Dikenalkan budaya Jepang
Jepang memang mendoktrin bangsa Indonesia. Bukti doktrin yang diberikan oleh Jepang adalah budaya atau seikerei yang mana memberikan penghormatan kepada Jepang setiap paginya. Bangsa Jepang ini juga dikenal memiliki disiplin yang tinggi. Kedisiplinan ini juga diwajibkan untuk rakyat Indonesia. Di sekolah ini diajarkan Nippon Seisyin atau latihan kemiliteran dan semangat yang ada di Jepang. Khusus bahasa, sejarah dan juga adat istiadat Jepang diajarkan di Indonesia.
Dampak negatif
Tidak hanya membawa dampak positif, namun Jepang di Indonesia ini juga membawa dampak yang negatif. Berikut ini adalah beberapa dampak negatif pendudukan Jepang di Indonesia yang wajib Anda ketahui:
- Organisasi politik dihapus
Organisasi politik dan pranata sosial ini merupakan warisan Hindia Belanda. Sebenarnya organisasi ini sangat penting dan juga bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi bahkan kesejahteraan warga.
- Adanya romusha
Romusha atau mobilisasi rakyat Indonesia terutama warga Jawa untuk kerja paksa dan sistemnya ini sangat tidak manusiawi. Tidak mengherankan jika para pekerja romusha yang mati akibat perlakuan penjajah Jepang yang kejam. Jepang juga menguasai daerah strategis dan penting.
- Krisis ekonomi yang parah
Krisis ekonomi sangat parah akibat dicetak uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan inflasi terjadi. Tidak hanya itu saja, masih ada dampak negatif lainnya seperti kebijakan fasis pemerintah militer Jepang sampai menyebar polisi khusus dan juga intelijen yang ada di kalangan rakyat dan menimbulkan ketakutan.
Faktor Kedatangan Jepang di Indonesia
Ada beberapa alasan mengapa Jepang datang ke Indonesia. Alasan paling kuat mengapa Jepang datang ke Indonesia karena tujuannya adalah mendapatkan cadangan logistik dan juga bahan industri perang. Bahan industri itu adalah minyak bumi, timah, dan juga alumunium.
Diperkirakan persediaan minyak yang melimpah di Indonesia ini mampu mencukupi kebutuhan Jepang selama perang Pasifik.
Jepang adalah negara imperialis baru seperti Jerman dan Italia dimana mereka membutuhkan bahan mentah. Bahan tersebut untuk bisa memenuhi semua kebutuhan industri di pasar dan juga barang bagi industrinya. Dengan negara jajahan ini Jepang akan mudah untuk memenuhi kebutuhan industrinya selama ini.
Jepang juga ingin menguasai Indonesia. Hal itu karena saat masuk ke Indonesia ini Jepang sudah menjadi negara fasis dengan ideologi fasisme. Fasisme ini merupakan sistem pemerintahan dimana kekuasaan berada di tangan diktator dan juga otoriter.
Pendudukan jepang di Indonesia tidak berlangsung lama namun dampak buruk yang dihasilkan sangat banyak sekali, menorehkan banyak penderitaan untuk masyarakat Indonesia.
Posting Komentar untuk "Pendudukan Jepang Di Indonesia: Latar Belakang, Dampak, dan Faktor Kedatangan Jepang"